Jumat, 18 Desember 2015

GRASKAP (GRAS CARP)

BUDIDAYA GRASS CARP

Grass carp merupakan satu-satunya ikan genus Ctenopharyngodon. Berasal dari China, ikan ini banyak dibudidayakan untuk dikonsumsi dan pengendalian gulma. Kebutuhan makanan yang mudah didapat dan kemampuannya tumbuh besar dalam waktu cepat membuat budidaya ikan ini diminati.

Ikan grass carp berasal dari dataran Asia bagian timur. Selain bisa dikonsumsi, ikan yang di Indonesia dikenal dengan nama ikan koan ini, bermanfaat untuk keperluan lain. Kemampuannya melahap tanaman air dalam jumlah banyak membuat jenis ikan ini di Eropa dan Amerika dikenal sebagai ikan pengendali gulma.

Ikan grass carp merupakan ikan air tawar yang hidup pada suhu antara 20 derajat hingga 30 derajat celcius. Namun, ikan ini masih bisa berbiak di kisaran suhu 15 derajat celcius.

Agar bisa berbiak dengan maksimal, pembudidaya perlu menyiapkan lahannya dengan baik. Mulai pengeringan lahan, membajak dan memberi pupuk kandang. Pemberian pupuk kandang bertujuan untuk memperkaya makanan alami si ikan. Setelah itu kolam atau empang siap diisi air.

Hari pertama hingga hari ketujuh, bibit ikan diberi makan pelet tiga kali sehari. Dalam rentang waktu itu, pembudidaya juga bakal mengeluarkan ongkos lebih banyak untuk membeli pelet. Maklum, grass carp adalah ikan yang doyan makan. Namun setelah agak besar, ikan ini bisa makan tanaman-tanaman air. "Bahkan rumput sawah pun, dia mau," .

Grass carp paling suka makan ganggang. Tapi, ketika makanan favoritnya itu tidak tersedia, ikan ini bisa memakan segala jenis tanaman air. Misalnya, akar janji dan eceng gondok. Untuk pengendali gulma diperlukan ikan lebih banyak agar hasilnya maksimal.

Grass carp termasuk ikan yang cepat besar. Dalam setengah tahun, grass carp yang semula berukuran panjang 20 centimeter sudah bertambah panjang menjadi 45 cm. Ukuran ikan dewasa bisa mencapai panjang 120 cm.


Untuk info dan pemesanan bibit GRASKAP hubungi kontak kami.

ph: 081287959517

lokasi: SUKABUMI 

Kamis, 17 Desember 2015

NILA GESIT

Nila gesit dihasilkan melalui serangkaian riset panjang yang diinisiasi oleh Pusat Teknologi Produksi Pertanian BPPT yang kemudian bekerja sama dengan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institus Pertanian Bogor (IPB) dan Balai Besar Pengembangan Budi Daya Air Tawar (BBPBAT) Sukabumi di bawah Departemen Kelautan dan Perikanan (DKP).

Melalui kegiatan penelitian yang dilakukan secara konsisten dan terus menerus, akhirnya dapat dihasilkan ikan nila jantan super-YY yang telah dilepas oleh Departemen Kelautan dan Perikanan pada tanggal 15 Desember 2006 di Wanayasa, Kabupaten Purwakarta, dengan nama nila gesit.
Teknologi produksi ikan nila gesit merupakan inovasi teknologi perbaikan genetik untuk menghasilkan keturunan ikan nila yang berkelamin jantan melalui program pengembangbiakan yang menggabungkan teknik feminisasi dan uji progeni untuk nila jantan yang memiliki kromosom YY (YY genotypes).

Ikan nila gesit dengan kromosom YY memiliki keunggulan, yakni 98-100 persen turunannya berkelamin jantan, sedangkan keunggulan secara ekonomis yaitu nila gesit memiliki pertumbuhan yang cepat, yaknilimahingga enam bulan untuk mencapai berat 600 gram. Ikan nila berkelamin jantan tumbuh lebih cepat dibanding betinanya. Dengan demikian, produksi ikan nila dapat diarahkan pada produksi ikan nila berkelamin jantan (monosex male) yang dapat tumbuh lebih cepat untuk meningkatkan efisiensi usaha guna memenuhi permintaan pasar lokal dan ekspor. Ukuran rata-rata ikan nila untuk keperluan ekspor ke Jepang adalah dengan berat 600 gram. Alasan inilah, kemudian BPPT bekerja sama dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan mengembangkan penelitian untuk membuat gen yang bisa membudidayakan nila hanya jantan. Tujuannya agar waktu budidaya lebih efisien dan bisa memenuhi permintaan ekspor. Ikan nila biasa 4-6 bulan 360-400 gram, sedangkan nila gesit 4 bulan beratnya mencapai 600 gram atau 1,6 kali lebih cepat pertumbuhannya dibanding nila biasa dan waktunya lebih cepat. Nila gesit telah diproduksi di Balai Besar Pengembangan Budi Daya Air Tawar Sukabumi dan selanjutnya dapat dikembangkan oleh pihak pemerintah dan swasta. Pengujian multilokasi dan multilingkungan juga dilakukan untuk mengetahui performanya pada lokasi dan lingkungan yang berbeda, sebelum diproduksi secara massal untuk kemudian dikembangkan secara luas oleh masyarakat pembudidaya. Ikan nila genetically supermale indonesian tilapia (gesit) sedang dikembangkan penelitiannya untuk menjadi nila genetically enrichmanIndonesiatilapian (genit).

Perbedaan dari nila gesit dengan genit adalah dalam hal ukuran pertumbuhannya. Jika nila gesit pertumbuhannya 1,6 kali ikan nila biasa, maka ikan nila genit pertumbuhannya bisa tiga kali lipat dari ikan biasa atau dua kali dari ikan nila gesit. Selain itu, nila genit juga bisa hidup pada dua jenis air, yakni air tawar dan asin, sehingga dapat dibudidayakan di tambak-tambak dekat laut. Sedangkan nila gesit hanya bisa dibudidayakan di kolam atau tambak air tawar. Memang untuk menjadi genit, nila gesit harus melalui beberapa tahap penelitian. Saat ini sedang dikembangkan penelitian mengenai nila gesit menuju tahap nila salim agar bisa hidup di air asin.

Kelebihan nila salim bisa hidup di kolam air asin. Pasarnya jangan diragukan, Ikan nila selain pasar lokal, dapat di ekspor ke jepang, hongkong, AS, eropa. Kalau bicara daya beli, bandingkan dengan ikan kerapu yang harganya bisa mencapai Rp. 350.000/kg, udang 50.000/kg, ikan tuna misalnya dapat mencapai Rp. 100.000/kg, ikan nila perkilo insya allah tidak mahal. Dalam bentuk olahan misalnya,berupa filletsegar, filletbeku, ataupun surimi memiliki potensi yang cukup besar di pasar internasional, terutama Amerika Serikat (AS) dan Jepang.

Minggu, 13 Desember 2015

IKAN KOI


Koi (鯉?, Bahasa Inggris /ˈkɔɪ/, bahasa Jepang: [koꜜi]) atau secara spesifiknya koi berasal dari bahasa Jepang yang berarti ikan karper. Lebih spesifik lagi merujuk pada nishikigoi (錦鯉?, Bahasa Inggris /ˈniɕi̥kiꜜɡo.i/), yang kurang lebih bermakna ikan karper yang bersulam emas atau perak. Di Jepang, koi menjadi semacam simbol cinta dan persahabatan. Ini karena koi merupakan homofon untuk kata lain yang juga bermakna kasih sayang atau cinta. Ikan Koi adalah sejenis ikan yang termasuk ikan mas (Cyprinus carpio) yang mempunyai ornamen yang sangat indah dan jinak. Koi biasanya dipelihara sebagai hiasan dengan tujuan keindahkan dan keberuntungan di dalam rumah dan luar rumah (kolam koi atau taman air, karena ikan koi dipercaya membawa keberuntungan. Karena ikan koi sangat dekat berkerabat dengan ikan mas, dan oleh karena itu di Indonesia banyak orang menyebutnya ikan mas koi.
Jenis ikan koi dibedakan tergantung dari warnanya, polanya, dan ukurannya. Beberapa unsur warnanya adalah putih, hitam, merah, kuning, biru, dan krem.
Jenis koi paling dikenal adalah jenis ''Gosanke'', yang terdiri dari Kohaku, Taisho Sanshoku,dan Showa Sanshoku.
Selain ketiga jenis di atas "Gosanke" belakangan muncul jenis-jenis baru yang membuat jenis ikan koi semakin variatif.

Panduan Praktis Budidaya BELUT

Pemilihan Bibit

Bibit yang baik untuk budidaya belut hendaknya memiliki kriteria berikut:
Ukurannya seragam. Ukuran bibit yang seragam dimaksudkan untuk memudahkan pemeliharaan dan menekan risiko kanibalisme atau saling memangsa.
Gerakannya aktif dan lincah, tidak loyo.
Tidak cacat atau luka secara fisik.
Bebas dari penyakit.

Budidaya belut untuk segmen pembesaran biasanya menggunakan bibit belut berukuran panjang 10-12 cm. Bibit sebesar ini memerlukan waktu pemeliharaan sekitar 3-4 bulan, hingga siap konsumsi. Untuk pasar ekspor yang menghendaki ukuran lebih besar, waktu pemeliharaan bisa mencapai 6 bulan.

Menyiapkan kolam budidaya belut

Budidaya belut bisa dilakukan dalam kolam permanen maupun semi permanen.
Kolam permanen yang sering dipakai antara lain kolam tanah, sawah, dan kolam tembok. Sedangkan kolam semi permanen antara lain kolam terpal, drum, tong, kontainer plastik dan jaring.
Kali ini kita akan membahas budidya belut di kola tembok. Kolam tembok relatif lebih kuat, umur ekonomisnya bisa bertahan hingga 5 tahun.
Bentuk dan luas kolam tembok bisa dibuat berbagai macam, disesuaikan dengan keadaan ruang dan kebutuhan. Ketinggian kolam berkisar 1-1,25 meter. Lubang pengeluaran dibuat dengan pipa yang agak besar untuk memudahkan penggantian media tumbuh.
Untuk kolam tembok yang masih baru, sebaiknya dikeringkan terlebih dahulu selama beberapa minggu. Kemudian direndam dengan air dan tambahkan daun pisang, sabut kelapa, atau pelepah pisang. Lakukan pencucian minimal tiga kali atau sampai bau semennya hilang.
Media tumbuh untuk budidaya belut
Di alam bebas belut sering dijumpai dalam perairan berlumpur. Lumpur merupakan tempat perlindungan bagi belut. Dalam kolam budidaya pun, belut membutuhkan media tumbuh berupa lumpur.
Beberapa material yang bisa dijadikan bahan membuat lumpur/media tumbuh antara lain, lumpur sawah, kompos, humus, pupuk kandang, sekam padi, jerami padi, pelepah pisang, dedak, tanaman air, dan mikroba dekomposer.
Komposisi material organik dalam media tumbuh budidaya belut tidak ada patokannya. Sangat tergantung dengan kebiasaan dan pengalaman. Pembudidaya bisa meramu sendiri media tumbuh dari bahan-bahan yang mudah didapatkan.
Berikut ini salah satu alternatif langkah-langkah membuat media tumbuh untuk budididaya belut:
Bersihkan dan keringkan kolam. Kemudian letakkan jerami padi yang telah dirajang pada dasar kolam setebal kurang lebih 20 cm.
Letakkan pelepah pisang yang telah dirajang setebal 6 cm, di atas lapisan jerami.
Tambahkan campuran pupuk kandang (kotoran kerbau atau sapi), kompos atau tanah humus setebal 20-25 cm, di atas pelepah pisang. Pupuk organik berguna untuk memicu pertumbuhan biota yang bisa menjadi penyedia makanan alami bagi belut.
Siram lapisan media tumbuh tersebut dengan cairan bioaktivator atau mikroba dekomposer, misalnya larutan EM4.
Timbun dengan lumpur sawah atau rawa setebal 10-15 cm. Biarkan media tumbuh selama 1-2 minggu agar terfermentasi sempurna.
Alirkan air bersih selama 3-4 hari pada media tumbuh yang telah terfermentasi tersebut untuk membersihkan racun. Setel besar debit air, jangan terlalu deras agar tidak erosi.
Langkah terakhir, genangi media tumbuh tersebut dengan air bersih. Kedalaman air 5 cm dari permukaan. Pada kolam tersebut bisa diberikan tanaman air seperti eceng gondok. Jangan terlalu padat.
Dari proses di atas didapatkan lapisan media tumbuh/lumpur setebal kurang lebih 60 cm. Setelah semuanya selesai, bibit belut siap untuk ditebar.

Catatan: Dengan metode lain, budidaya belut bisa dipelihara dalam air bersih tanpa menggunakan lumpur.

Penebaran bibit dan pengaturan air

Belut merupakan hewan yang bisa dibudidayakan dengan kepadatan tinggi. Kepadatan tebar untuk bibit belut berukuran panjang 10-12 cm berkisar 50-100 ekor/m2.
Lakukan penebaran bibit pada pagi atau sore hari, agar belut tidak stres. Bibit yang berasal dari tangkapan alam sebaiknya dikarantina terlebih dahulu selama 1-2 hari. Proses karantina dilakukan dengan meletakkan bibit dalam air bersih yang mengalir. Berikan pakan berupa kocokan telur selama dalam proses karantina.
Aturlah sirkulasi air dengan seksama. Jangan terlalu deras (air seperti genangan sawah) yang penting terjadi sirkulasi air. Atur juga kedalaman air, hal ini berpengaruh pada postur tubuh belut. Air yang terlalu dalam akan membuat belut banyak bergerak untuk mengambil oksigen dari permukaan, sehingga belut akan lebih kurus.

Pemberian pakan

Belut merupakan hewan yang rakus. Keterlambatan dalam memberikan pakan bisa berakibat fatal. Terutama pada belut yang baru ditebar.
Takaran pakan harus disesuaikan dengan berat populasi belut. Secara umum belut membutuhkan jumlah pakan sebanyak 5-20% dari bobot tubuhnya setiap hari.
Berikut kebutuhan pakan harian untuk bobot populasi belut 10 kg:
Umur 0-1 bulan: 0,5 kg
Umur 1-2 bulan: 1 kg
Umur 2-3 bulan: 1,5 kg
Umur 3-4 bulan: 2 kg
Pakan budidaya belut bisa berupa pakan hidup atau pakan mati. Pakan hidup bagi belut yang masih kecil (larva) antara lain zooplankton, cacing, kutu air (daphnia/moina), cacing, kecebong, larva ikan, dan larva serangga. Sedangkan belut yang telah dewasa bisa diberi makanan berupa ikan, katak, serangga, kepiting yuyu, bekicot, belatung, dan keong. Frekuensi pemberian pakan hidup dapat dilakukan 3 hari sekali.
Untuk pakan mati bisa diberikan bangkai ayam, cincangan bekicot, ikan rucah, cincangan kepiting yuyu, atau pelet. Pakan mati untuk budidaya belut sebaiknya diberikan setelah direbus terlebih dahulu. Frekuensi pemberian pakan mati bisa 1-2 kali setiap hari.
Karena belut binatang nokturnal, pemberian pakan akan lebih efektif pada sore atau malam hari. Kecuali pada tempat budidaya yang ternaungi, pemberian pakan bisa dilakukan sepanjang hari.

Pemanenan

Tidak ada patokan seberapa besar ukuran belut dikatakan siap konsumsi. Tapi secara umum pasar domestik biasanya menghendaki belut berukuran lebih kecil, sedangkan pasar ekspor menghendaki ukuran yang lebih besar. Untuk pasar domestik, lama pemeliharaan pembesaran berkisar 3-4 bulan, sedangkan untuk pasar ekspor 3-6 bulan, bahkan bisa lebih, terhitung sejak bibit ditebar.
Terdapat dua cara memanen budidaya belut, panen sebagian dan panen total. Panen sebagian dilakukan dengan cara memanen semua populasi belut, kemudian belut yang masih kecil dipisahkan untuk dipelihara kembali.
Sedangkan pemanenan total biasanya dilakukan pada budidaya belut intensif, dimana pemberian pakan dan metode budidaya dilakukan secara cermat. Sehingga belut yang dihasilkan memiliki ukuran yang lebih seragam.
sumber: alamtani.com

Selamat mencoba

-Untuk info dan pemesanan bibit bisa hubungi kontak kami
ph: 081287959517

CARA LENGKAP BUDIDAYA IKAN LELE DI KOLAM TERPAL

Sangat menarik bagi petani karena pasar terus berkembang Pemerintah juga secara agresif memberikan dukungan melalui penelitian dan kampanye unggul benih lele.

Sehingga berbagai pusat muncul dari budidaya ikan lele di sejumlah daerah. Untuk mendapatkan manfaat maksimal, budidaya ikan lele tidak bisa dilakukan hanya kegiatan subsisten saja. Lele dapat hidup dalam kepadatan tebar tinggi dan rasio terhadap pertumbuhan yang baik. Dan ternyata lele juga mempunyai segudang manfaat untuk kesehatan tubuh kita budidaya ikan lele akan mendapat manfaat lebih jika dilakukan secara intensif.

Memilih bisnis ternyata tidak menjadi modal sesuatu yang besar. Banyak peluang binis besar, Anda bisa mendapatkannya dari sesuatu yang tampak sepele contoh budidaya ikan lele. Ikan berkumis masih dipandang sebelah mata oleh pebisnis.

Bahkan, ketentuan yang dijanjikan cukup besar. Gerai supermarket besar tenda di kios-kios pinggir jalan membutuhkan pasokan lele dalam jumlah besar secara teratur.

Lele adalah salah satu macam ikan tawar yang sudah dibudidayakan secara menyeluruh dan komersial oleh masyarakat Indonesia, khususnya di pulau Jawa:
Bisa dilakukan di bidang budidaya sumber daya air yang terbatas meskipun jumlah tebar benih tinggi,
Mudah dikendalikan oleh masyarakat,
Pemasaran ini mudah, dan Venture modal yang dibutuhkan relatif rendah (tergantung pada ukuran dari biaya pakan),
Selain itu, lele memiliki kandungan gizi tertinggi dibandingkan dengan jenis ikan perairan darat lainnya.
Kelebihan Cara Budidaya Ikan Lele Menggunakan Kolam Terpal

Pembuatan kolam terpal dapat dilakukan di pekarangan ataupun di halaman rumah. lahan yang digunakan berupa lahan yang belum dimanfaatkan atau lahan yang telah dimanfaatkan, tetapi Lebih Produktif. keuntungan dari kolam terpal adalah terhindar dari hewan pemangsa ikan, hewan piaraan, ikan terlihat lebih cerah, dan ular sawah.

Dilengkapi pengatur volume air yang bermanfaat untuk pemanenan dan dapat mempermudah penyesuaian ketinggian air sesuai usia ikan. dapat dijadikan peluang usaha skala kecil dan besar, Lele yang dihasilkan lebih berkualitas, lele terlihat tampak bersih, dan seragam. Lahan yang digunakan regular tidak berubah karena bukan kolam galian.
Menghindari dimangsa hama seperti ikan dan ular bidang liar.
Dilengkapi dengan volume air yang berguna untuk memfasilitasi perubahan air dan tanaman dan untuk memfasilitasi penyesuaian ketinggian air sesuai dengan usia ikan.
Dapat digunakan sebagai peluang usaha kecil dan besar,
Menghasilkan kualitas lele yang lebih tinggi, terlihat lele tampak bersih, dan seragam.
Penggunaan lahan tidak berubah karena tidak penggalian kolam renang atau kolam semen.
Cara Awal Pengisian Air dan Bibit

1. Konstruksi kolam

Tahap utama dalam budidaya ikan lele adalah wadah budidaya baik kolam tanah maupun kolam terpal dan kali ini adalah cara budidaya ikan lele di kolam terpal. Bagian dalam kolam terpal dicuci dengan sabun untuk menghilangkan bau lem atau bahan kimia yang dapat membunuh benih ikan. Setelah itu, bagian dalam terpal dibilas bersih dan dikeringkan selama satu hari, kolam diisi dengan air hingga 20 cm.

Setelah kolam sudah terisi air diamkan selama kurang lebih satu minggu untuk proses pembentukan lumut dan untuk pertumbuhan fito plankton.

Kemudian tambahkan air lagi hingga mencapai 80 cm setelah ikan berangsung dewasa. Air yang telah ditinggalkan selama seminggu penuh dan diberikan daun-daun seperti daun singkong, atau pepaya. Tujuannya agar air berwarna hijau. air hijau untuk mencegah bau yang disebabkan karena penguapan air kolam dan harus dilakukan 25% penambahan dan penggantian air.

2. Pemilihan Benih Unggul

Benih unggul dapat kita lihat dengan cara memperhatikan Ciri-ciri Sebagai Berikut :
Benih Terlihat aktif Melakukan oksigenasi;
Gesit, Agresif Dan cerah;
Ukuran Terlihat Sama Rata;
Warna Sedikit Lebih Terang;

3. Penebaran Benih

Siapkan benih 1000 lele dumbo/sangkuriang ukuran 1,5-2 inci". Untuk ukuran kolam 2m x 1m x 1m. jika budidaya yang di lakukan dalam kuota yang besar maka penebaran benih kita akumulasikan dengan perbandingan sesuai ketentuan diatas. Bibit yang baru dibeli jangan segera dimasukkan ke dalam wadah atau kolam untuk budidaya, tapi harus melalui tahap peredaman yang dapat menyesuaikan benih ikan dengan air di kolam habitat untuk ikan di budidaya. Baca Juga Manfaat ikan tuna

Langkah-langkah sebagai berikut :
Siapkan Bak / Ember;
Masukan air kolam yang akan di jadikan budidaya ikan kedalam ember/bak;
Masukan Benih Lele yang akan Di tebar;
Diamkan Selama Kurang lebih selama 30 Menit (tujuan agar benih ikan melakukan penyesuain dengan air kolam bakal budidaya) dan untuk menghilang stres ikan setelah di pindahkan dari habitat penangkaran dan akan masuk kehabitat baru.;
Setelah 30 menit benih dapat di tebar ke dalam kolam baik kolam tanah maupun kolam terpal.
Penebaran benih baik lakukan pada pagi atau malam hari karena di waktu pagi atau malam hari kondisi air relatip stabil.

Setelah lele berumur lebih dari 20 hari, lele perlu disortir dengan menggunakan bak penyortir berukuran 9 -12 cm.

Alasannya dilakukan sortir karena, ikan lele yang lebih kecil akan sulit untuk mendapatkan makanan karena kalah cepat dengan yang lebih besar dan dapat memperlambat laju pertumbuhan ikan sebagian. Oleh karena itu, sejak awal kita harus menyiapkan dua kolam ukuran yang sama dengan tujuan untuk memisahkan ikan yang sudah di lakukan sortir.

Apabila tidak mempunyai lokasi yang cukup luas kita dapat menyiapkan kolam untuk ikan hasil sortir lebih kecil dari kolam budidaya. karena hanya ikan yang kecil saja yang di pindahkan ke kolam hasil sortir (kolam kecil untuk ikan yang kecil) dan kolam yang besar kita gunakan untuk ikan yang besar.

4. Pengaturan Kualitas air

Air kolam akan berkurang karena proses penguapan maka perlu tambahkan air sampai tingkat air kembali ke posisi normal. Pada tingkat air 20 cm (bulan pertama), 40 cm (bulan kedua), dan 80 cm (bulan ketiga).

Warna air yang terbaik bagi ikan lele berwarna hijau menunjukkan bahwa kualitas air yang baik untuk ikan lele. Lele tidak suka air jernih.

Dan air akan berubah merah ketikan ikan sudah dewasa untuk siap panen.

5. Kedalaman air

Kolam jangan terlalu dangkal karena penguapan akan membuat ikan menjadi terlalu panas. Tentunya ini akan membuat ikan menjadi kelelahan dan mati. Solusinya adalah dengan menambahkan air telah surut kembali ke posisi yang telah ditentukan.

Selain itu perlu untuk menambahkan tanaman air seperti kangkung, daun talas / talas, dan eceng gondok. Fungsi sebagai tanaman peneduh, selain itu juga dapat menyerap racun yang terkandung dalam air kolam. tingkat air kolam 20 cm (bulan pertama), 40 cm (bulan kedua), dan 80 cm (bulan ketiga).

6. Tingkat Kejernihan Air

Pada dasarnya lele tidak suka air jernih. Hal ini dapat dilihat dari sifat dan bentuk tubuhnya. pakan alam lele di malam hari menyebabkan lele tidak perlu penglihatan yang baik. Hal ini juga didukung dari bentuk tubuh memiliki kumis di sekitar mulut. Fungsi ini berguna untuk meraba makanan.

Selain itu, sistem pernapasan ikan lele menggunakan labirin, yang berarti bernapas lele tidak bergantung pada oksigen terlarut dalam air. Dengan demikian, kondisi oksigen minimal lele dapat bertahan hidup air berlumpur tersebut.

Meskipun ikan lele tidak suka air jernih, kita tidak bisa memasukan sembarangan air ke dalam kolam.

Bisa jadi kita memasukan air yang mengandung bakteri dan parasit yang dapat menyebabkan penyakit. sebagai penangkalnya yaitu dengan memberikan daun seperti yang disebutkan di atas sehingga air berwarna hijau.

7. Pakan

Pakan dilakukan tiga kali sehari yaitu pukul 07:00 pagi, 17:00 dan 22:00. Makanan tidak selalu harus 3 kali sehari, bisa jadi 4 kali, tergantung pada kebutuhan ikan akan makan.

Dalam proses pakan budidaya ikan diberikan dengan menggunakan jenis sentrat ikan 781-1 karena di dalamnya mengandung nutrisi yang di butuhkan ikan protein minimal 35%, lemak 10-16%, karbohidrat 15-25%, vitamin dan mineral. .

Pemberian pakan tidak boleh terlalu berlebihan karena akan menimbulkan berbagai macam jenis penyakit akibat pakan yang mengendap yang tidak termakan oleh ikan. akan menyebabkan amonia beracun.

Tips : Pakan Alami Juga Bisa Di Berikan Seprti Kroto Semut Rangrang pakan ini akan lebih efektif dan efisien jika kita tau dan disini cara budidaya kroto untuk pakan ikan yang baik dan benar itu akan sangat menguntungkan bagi budidaya ikan lele.

8. Pengendalian Hama dan Penyakit

Hama dan penyakit tidak bisa dianggap remeh karena sangat mempengaruhi baik volume produksi. maupun tingkat keberhasilan dalam budidaya ikan. Hama biasanya binatang yang berang-berang, burung pemakan ikan, kucing, dll Adapun penyakit seperti virus dan bakteri.

Pencegahan adalah dengan menggunakan semacam penghalang sehingga tidak ada hewan liar yang masuk ke kolam dan makan benih lele. Untuk penyakit dapat diberikan obat-obatan yang banyak tersedia di toko perikanan, tergantung pada jenis penyakit yang menjangkit ikan lele.

9. Panen

Setelah Kurang lebih selama 90 hari, ikan akan dipanen. Pemanenan dilakukan dengan menyortir dengan memilih ikan yang layak untuk dikonsumsi (dijual) ukuran biasanya 4 sampai 7 ekor per kg atau sesuai dengan keinginan pembeli, maka ukuran yang lebih kecil dipelihara kembali.

10. Selamat Mencoba !!!

sumber : seputarikan.com

Untuk pemesanan bibit unggul dan indukan lele sangkuriang bisa hubungi kontak kami
ph: 081287959517

Jual Bibit BAWAL berkualitas

Mungkin sudah tidak asing lagidan mungkin sudah sering kita dengar di telinga kita umumnya masyarakat Indonesia apa itu Ikan Bawal, Ikan Bawal ialah ikan yang bisa dikonsumsi (dimakan) dan Ikan Bawal yang lezat dan gurih ini banyak diminati oleh masyarakat kita terutama masyarakat Indonesia pada umunya, Jika dibudidayakan dengan benar, maka Ikan Bawal tentunya akan menghasilkan suatu keuntungan yang menggiurkan dan menjanjikan untuk perkembangan usaha dalam Sektor Perikanan kita, setelah kami teliti ternyata hasil menunjukkan, bahwa Ikan Bawal ternyata masuk pada golongan jenis Ikan omnivora, dan meskipun termasuk golongan omnivora, ternyata Ikan Bawal pada masa kecilnya (larva), Ikan Bawal lebih bersifat sebagai Ikan karnivora. Jenis hewan yang paling disukai oleh Ikan Bawal adalah crustacea, cladocera, copepoda, dan ostracoda.

  Sudah sejak lama kami membudidayakan jenis Ikan Bawal ini dan alhamdulillah hasilnya sangat menguntungkan bagi kami untuk menambah perekonomian keluarga kami, dan kami menjual Ikan Bawal jenis ini dalam bentuk baby atau benih (bibit) / bisa disebut juga Larva, dan benih Ikan Bawal (Larva) yang kami hasilkan sangat baik dan berkualitas kuat tahan terhadap cuaca yang tidak stabil sekali pun,karena kami menerapkan sistem seleksi ketat untuk setiap indukan yang akan dipijahka.

daerah yang kami layani untuk pemesanan Ikan Bawal ini meliputi area wilayah kota-kota besar seperti: DKI Jakarta, Jakarta Pusat, Jakarta Timur, Jakarta Selatan, Jakarta Utara, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Sukabumi, Cianjur, Bandung, Jawa Barat, Bandung, Jawa Tengah, Semarang, Jogjakarta, Jawa Timur, Surabaya, Madura, Lampung, Bandar Lampung, Bali, Denpasar Bali, Makassar, Sulawesi, Kalimantan dan kota-kota besar lainnya diseluruh wilayah Indonesia.

  Selain dalam bentuk benih/bibit kami pun menjual Ikan Bawal dalam bentuk siap untuk dikonsumsi, Ikan Bawal yang kami hasilkan sangat enak dan lezat serta gurih sedap dilidah pokonya ma'nyus mantap abis, jika anda membutuhkan Ikan Bawal segera anda hubungi kami di:

ph:081287959517
lokasi: SUKABUMI JABAR

Jumat, 11 Desember 2015

TEKNIK BUDIDAYA IKAN BAUNG

           TEKNIK BUDIDAYA IKAN BAUNG

Ikan baung (Mystus nemurus) merupakan salah satu komoditas budidaya air tawar di Indonesia. Di Jawa Barat ikan baung dikenal dengan nama tagih, senggal atau singgah, di Jawa Tengah, tageh, di Jakarta dan Malaysia, bawon, di Serawak, baon, di Kalimantan Tengah, niken, siken, tiken, bato, baung putih, kendinya dan di Sumatra, baong. Tekstur dagingnya berwarna lembut, putih, tebal tanpa duri halus, sehingga sangat digemari masyarakat.
Sebelumnya produksi ikan baung mengandalkan hasil penangkapan di alam. Selain jumlah dan ukurannya tidak menentu, terjadi penurunan kemampuan alam untuk memenuhi kebutuhan konsumsi yang semakin meningkat. Pada tahun 1998, BBPBAT Sukabumi berhasil melakukan pemijahan buatan ikan baung mulai dipijahkan secara buatan di sejak tahun 1998. Dengan dikuasai teknik pemijahan ikan baung diharapkan usaha pembudidayaannya akan berkembang sehingga produksinya dapat memenuhi kebutuhan masyarakat.
BIOLOGI
Phylum : Chordata Class : Pisces Sub Class : Teleostei Ordo : Ostariophysi Sub Ordo : Siluridae Family : Bagridae Genus : Mystus Species : Mystus nemurus
Ikan baung memiliki kumis atau sungut yang panjangnya mencapai mata, badannya tidak bersisik, mempunyai sirip dada dan sirip lemak yang besar, mulutnya melengkung, berwarna coklat kehijauan, hidup di dasar perairan dan bersifat omnivora.
Ciri-ciri induk jantan dan betina :
Induk betina : tubuh lebih pendek, mempunyai dua buah lubang kelamin yang bentuknya bulat.
Iduk jantan : tubuh lebih panjang, mempunyai satu buah lubang kelamin yang bentuknya panjang.

PEMBENIHAN

Pematangan Gonad
Pematangan gonad dilakukan di kolam beraliran air yang kontinyu dengan kepadatan 0,2–0,5 kg/m², diberi pakan berupa pelet sebanyak 3-4% per hari dari bobot tubuhnya.
Seleksi Induk
Seleksi bertujuan untuk mengetahui tingkat kematangan induk yang akan dipijahkan. Induk betina ditandai dengan perutnya yang buncit dan lembut, bila diurut telur yang keluar bentuknya bulat utuh berwarna kecoklatan. Induk jantan ditandai dengan warna tubuh dan alat kelaminnya agak kemerahan.
Penyuntikan
Induk betina disuntik Ovaprim™ dengan dosis sebanyak 0,6 ml/kg dan jantan 0,2 ml/kg. Penyuntikan dilakukan dua kali dengan selang waktu 8–10 jam. Setiap penyuntikan sebanyak 1/2 dosis total. Penyuntikan dilakukan pada bagian punggung.
Pemijahan/Pengurutan
Apabila dipijahkan secara alami, induk jantan dan betina yang sudah disuntik disatukan dalm bak yang sudah diberikan ijuk dan biarkan memijah sendiri. Apabika akan diurut, maka pengurutan dilakukan 6–8 jam setelah penyuntikan II.
Langkah pertama adalah menyiapkan sperma : ambil kantong sperma dari induk dengan membedah sperma perutnya, gunting kantong sperma dan keluarkan. Cairan sperma ditampung dalam gelas yang sudah diisi NaCl 0,9% sebanyak 1/2 bagiannya. Aduk hingga rata. Bila terlalu pekat, tambahkan NaCl sampai larutan berwarna putih susu agak encer.
Ambil induk betina yang akan dikeluarkan telurnya. Pijit bagian perut ke arah lubang kelamin sampai telurnya keluar. Telur ditampung dalam mangkuk yang bersih dan kering. Masukan larutan sperma sedikit demi sedikit dan aduk sampai merata. Agar menjadi pembuahan tambahkan air bersih dan aduklah sampai merata sehingga pembuahan dapat berlangsung dengan baik, untuk mencuci telur dari darah dan kotoran lainnya, tambahkan lagi air bersih kemudian dibuang. Lakukan pembilasan 2–3 kali agar bersih.
Telur yang sudah bersih dimasukkan kedalam akuarium penetesan yang sudah diisi air. Cara memasukkan, telur diambil dengan bulu ayam, lalu sebarkan ke seluruh permukaan akuarium sampai merata. Dalam 36 jam telur akan menetes
dan larva yang dihasilkan dipindahkan ke akuarium pemeliharaan larva. Setelah berumur dua hari, larva diberi makan kutu air (Moina sp atau Daphnia sp) atau cacing sutra (Tubifex sp) yang telah dicincang. Setelah berumur empat hari larva diberi makan cacing sutra hingga berumur tujuh hari.
Pendederan
Persiapan kolam pendederan dilakukan seminggu sebelum penebaran larva, yang meliputi pengeringan, perbaikan pematang, pengolahan tanah dasar dan pembuatan kemalir.
Pengapuran dilakukan dengan melarutkan kapur tohor ke dalam tong, kemudian disebarkan ke seluruh pematang dan dasar kolam. Dosisnya 50gr/m².
Pemupukan menggunakan kotoran ayam yang sudah dikeringkan dengan dosis 500 – 1.000 gr/m². Kolam diisi air setinggi 40 cm dan setelah 3 hari disemprot dengan insektisida organophosphat 4 ppm dan dibiarkan selama 4 hari.
Benih ditebar pada pagi hari dengan kepadatan 100 ekor/m².
Pendederan 1 dilakukan selama 14 hari, pendederan II selam 30 hari. Pakan diberikan setiap hari berupa tepung pelet sebanyak 0,75 gr/1.000 ekor.
PENCEGAHAN PENYAKIT
Penyakit yang sering menyerang ikan baung adalah Ichthyopthirius multifiliis atau lebih dikenal dengan white spot (bintik putih). Pencegahan, dapat dilakukan dengan persiapan kolam yang baik, terutama pengeringan dan pengapuran. Pengobatan dilakukan dengan menebarkan garam dapur sebanyak 200 gr/m³ setiap 10 hari selama pemeliharaan atau merendam ikan yang sakit ke dalam larutan Oxytetracyclin 2 mg/liter.

Sumber : BBPBAT Sukabumi

Bibit Ikan Air Tawar Berkualitas

Kami menjual berbagai jenis bibit ikan air tawar dengan berbagai ukuran dan kualitas yang dapat dipertanggung jawabkan.

Bibit yang kami jual berasal dari hasil pemijahan indukan yang berkualitas,terseleksi dan bersertifikasi,

Bibit ikan yang kami jual diantaranya:
-Ikan mas
-Nila hitam
-Nila merah
-Lele
-Bawal
-Baung
-Belut
-Patin
-Gurame
-Graskap
-Nilem
-Tawes
-Koi
-Dll

Kami siap bantu kirim pesanan anda via darat dan udara(port to port) dalam jumlah kecil dan besar.

Segera hubungi kontak kami untuk info lebih lanjut.

phone : 081287959517
lok : SUKABUMI